This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

kiper gawang

animation

Minggu, 25 November 2018

Penanaman Padi

MORFOLOGI DAUN TUNGGAL DAN DAUN MAJEMUK


MORFOLOGI DAUN TUNGGAL DAN DAUN MAJEMUK

            Morfologi tumbuhan adalah ilmu yang mengkaji berbagai organ tumbuhan, baik bagian-bagian, bentuk maupun fungsinya. Tumbuhan yang dipelajari morfologinya adalah tumbuhan tingkat tinggi atau tumbuhan berkormus. Tumbuhan berkormus dicirikan dengan adanya akar (radix), batang (caulis), dan daun (folium) sejati pada tumbuhan. Tumbuhan berkormus terdiri dari Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji) dan Pteridophyta (Tumuhan Paku-pakuan). Salah satu organ penting sebagai dapur fotosintesis pada tumbuhan berkormus adalah daun (folium). Daun adalah organ penting pada tumbuhan sebagai dapur fotosisntesis. Daun berbentuk tipis melebar dan kaya akan zat warna hijau atau klorofil. Daun hanya melekat pada batang dan tidak pernah melekat pada bagian lain pada tubuh tumbuhan. Bagian tempat melekatnya daun disebut nodus atau buku- buku batang, sedangkan sudut antara batang dan tangkai daun disebut ketiak daun (axila).
Berdasarkan susunan dan jumlah helaian daun pada tangkai, daun  dapat dibedakan menjadi daun tunggal dan daun majemuk. Daun tunggal (folium simplex) adalah daun yang hanya memiliki satu helaian disetiap tangkainya. Sedangkan daun majemuk (folium compositum) adalah daun yang memiliki tangkai bercabang-cabang, dan helaian daun menempel pada cabang tangkai, sehingga dalam satu ibu tangkai terdapat lebih dari satu helaian daun. Berikut merupakan gambar morfologi daun tunggal dan daun majemuk.









Gambar 2. Morfologi daun majemuk

Daun memiliki peran penting dalam proses fotosintesis. Daun memiliki bagian-bagian penting untuk menunjang proses fotosintesis tersebut. Daun tersusun atas 3 komponen utama yaitu pelepah daun (vagina), tangkai atau upih daun (petiolus), dan helaian daun (lamina). Daun yang memiliki 3 komponen utama tersebut dapat disebut sebagai daun lengkap, sedangkan yang hanya memiliki 1 atau 2 komponen daun, terdapat penamaan dan ciri-ciri yang spesifik.  
  1. Daun yang hanya terdiri dari tangkai dan helaian daun disebut daun bertangkai. Contoh : daun nangka dan daun mangga.
  2. Daun yang terdiri dari upih dan helaian daun disebut daun berupih. Contoh : daun padi dan daun jagung.
  3. Daun yang terdiri dari helaian saja disebut daun duduk. Contoh : Daun tempuyung dan daun biduri.
Selain bagian utama, beberapa daun memiliki alat-alat tambahan, misalnya daun penumpu (stipula), selaput bumbung (ochrea) dan lidah-lidah (ligula). Daun memiliki karakter khusus yang berbeda-beda sehingga mudah dikenali jenis tumbuhannya. Sifat daun yang perlu diperhatikan antara lain a.) Bangun helaian daun (circumscriptio), b.) Ujung daun (apex), c.) Pangkal daun (basis), d.) Susunan tulang  daun (Nervatio), e.) Tepi daun (Margo), f) Warna daun, dan g.) Tipe daun. Bentuk bangun helaian daun (circumscriptio), dapat ditinjau dari bagian yang terlebar dari helaian daun.
  1. Jika bagian terlebar terdapat di tengah-tengah helaian daun maka daun  dapat dispesifikasikan menjadi  bangun bulat, perisai, jorong, memanjang, dan bangun lanset.
  2. Jika bagian terlebar daun terdapat di  bawah tengah helaian daun maka daun dapat dispesifikasikan menjadi (daun dengan pangkal tidak bertoreh) : bangun bulat telur, segitiga, delta, dan belah ketupat. Selanjutnya untuk (daun dengan pangkal bertoreh) bangun jantung, ginjal, anak panah, dan bertelinga.
  3. Jika bagian terlebar daun terdapat di atas tengah helaian daun maka daun dapat dispesifikasikan menjadi bangun bulat telur sungsang, bangun jantung sungsang, bangun segitiga terbalik, dan bangun sundip.
  4. Jika tidak ada bagian yang terlebar maka daun dapat dispesifikasikan menjadi bangun garis, bangun pita, bangun pedang, bangun paku dan bangun jarum.
Bentuk-bentuk ujung (apex) terdiri dari dari bentuk runcing, meruncing,tumpul, membulat, rompang, terbelah, dan berduri. Sedangkan bentuk pangkal daun (basis) terdiri dari bentuk runcing, meruncing,tumpul, membulat, rompang, terbelah dan berlekuk. Tepi daun dapat dibedakan menjadi bergerigi, bergigi, beringgit, dan berombak. Daun terdiri dari beberapa macam warna seperti merah, kuning, ungu dan hijau. Warna-warna tersebut berasal dari pigmen serta kandungan klorofil dalam daun.