Minggu, 25 November 2018
MORFOLOGI DAUN TUNGGAL DAN DAUN MAJEMUK
MORFOLOGI DAUN TUNGGAL
DAN DAUN MAJEMUK
Morfologi
tumbuhan adalah ilmu yang mengkaji berbagai organ tumbuhan, baik bagian-bagian,
bentuk maupun fungsinya. Tumbuhan yang dipelajari morfologinya adalah tumbuhan
tingkat tinggi atau tumbuhan berkormus. Tumbuhan berkormus dicirikan dengan
adanya akar (radix), batang (caulis), dan daun (folium)
sejati pada tumbuhan. Tumbuhan berkormus terdiri dari Spermatophyta (Tumbuhan
Berbiji) dan Pteridophyta (Tumuhan Paku-pakuan). Salah satu organ
penting sebagai dapur fotosintesis pada tumbuhan berkormus adalah daun (folium).
Daun adalah organ penting pada tumbuhan sebagai dapur fotosisntesis. Daun
berbentuk tipis melebar dan kaya akan zat warna hijau atau klorofil. Daun hanya
melekat pada batang dan tidak pernah melekat pada bagian lain pada tubuh
tumbuhan. Bagian tempat melekatnya daun disebut nodus atau buku- buku batang,
sedangkan sudut antara batang dan tangkai daun disebut ketiak daun (axila).
Berdasarkan
susunan dan jumlah helaian daun pada tangkai, daun dapat dibedakan menjadi daun tunggal dan daun
majemuk. Daun tunggal (folium simplex)
adalah daun yang hanya memiliki satu helaian disetiap tangkainya. Sedangkan
daun majemuk (folium compositum)
adalah daun yang memiliki tangkai bercabang-cabang, dan helaian daun menempel
pada cabang tangkai, sehingga dalam satu ibu tangkai terdapat lebih dari satu
helaian daun. Berikut merupakan gambar morfologi daun tunggal dan daun majemuk.
Gambar 2. Morfologi daun majemuk
Daun memiliki peran
penting dalam proses fotosintesis. Daun memiliki bagian-bagian penting untuk
menunjang proses fotosintesis tersebut. Daun tersusun atas 3 komponen utama
yaitu pelepah daun (vagina), tangkai atau upih daun (petiolus),
dan helaian daun (lamina). Daun yang memiliki 3 komponen utama tersebut
dapat disebut sebagai daun lengkap, sedangkan yang hanya memiliki 1 atau 2
komponen daun, terdapat penamaan dan ciri-ciri yang spesifik.
- Daun
yang hanya terdiri dari tangkai dan helaian daun disebut daun bertangkai.
Contoh : daun nangka dan daun mangga.
- Daun
yang terdiri dari upih dan helaian daun disebut daun berupih. Contoh :
daun padi dan daun jagung.
- Daun
yang terdiri dari helaian saja disebut daun duduk. Contoh : Daun tempuyung
dan daun biduri.
Selain bagian
utama, beberapa daun memiliki alat-alat tambahan, misalnya daun penumpu (stipula), selaput bumbung (ochrea) dan lidah-lidah (ligula). Daun memiliki karakter khusus
yang berbeda-beda sehingga mudah dikenali jenis tumbuhannya. Sifat daun yang
perlu diperhatikan antara lain a.) Bangun helaian daun (circumscriptio),
b.) Ujung daun (apex), c.) Pangkal daun (basis), d.) Susunan
tulang daun (Nervatio), e.) Tepi
daun (Margo), f) Warna daun, dan g.) Tipe daun. Bentuk bangun helaian
daun (circumscriptio), dapat ditinjau dari bagian yang terlebar dari
helaian daun.
- Jika
bagian terlebar terdapat di tengah-tengah helaian daun maka
daun dapat dispesifikasikan
menjadi bangun bulat, perisai,
jorong, memanjang, dan bangun lanset.
- Jika
bagian terlebar daun terdapat di
bawah tengah helaian daun maka daun dapat dispesifikasikan
menjadi (daun dengan pangkal tidak bertoreh) : bangun bulat telur,
segitiga, delta, dan belah ketupat. Selanjutnya untuk (daun dengan pangkal
bertoreh) bangun jantung, ginjal, anak panah, dan bertelinga.
- Jika
bagian terlebar daun terdapat di atas tengah helaian daun maka daun
dapat dispesifikasikan menjadi bangun bulat telur sungsang, bangun jantung
sungsang, bangun segitiga terbalik, dan bangun sundip.
- Jika
tidak ada bagian yang terlebar maka daun dapat dispesifikasikan menjadi
bangun garis, bangun pita, bangun pedang, bangun paku dan bangun jarum.
Bentuk-bentuk
ujung (apex) terdiri dari dari bentuk runcing, meruncing,tumpul,
membulat, rompang, terbelah, dan berduri. Sedangkan bentuk pangkal daun (basis)
terdiri dari bentuk runcing, meruncing,tumpul, membulat, rompang, terbelah dan
berlekuk. Tepi daun dapat dibedakan menjadi bergerigi, bergigi, beringgit, dan
berombak. Daun terdiri dari beberapa macam warna seperti merah, kuning, ungu
dan hijau. Warna-warna tersebut berasal dari pigmen serta kandungan klorofil
dalam daun.